Durasi waktu hari di bumi rupanya makin lamban. Pemicu intinya ialah bulan. Ini diutarakan lewat “tapak jejak” yang terlihat pada suatu bebatuan sedimen.

Tapak jejak pada bebatuan ini menggambarkan Transisi Milankovitch, yaitu transisi gerakan bumi sepanjang 100.000 sampai 400.000 tahun. Hubungan Situs slot online di antara bulan dan bumi secara perlahan-lahan menggerakkan jauh satelit kita, yang prosesnya mengakibatkan pelambatan perputaran bumi.

“Bersamaan secara berjalannya waktu, bulan sudah ambil energi perputaranonal bumi, memperjauhkannya ke orbit yang semakin lebih jauh dari bumi,” terang Profesor Ross Mitchell dari Sekolah tinggi Sains China, d ikutip dari IFL Science.

Salah satunya penemuan menarik dari Situs slot terpercaya ini ialah jika peralihan kecil atau interval ini terjadi 2 sampai 1 miliar tahun lalu. Interval itu muncul karena pada waktu itu, bulan bukan salah satu object angkasa yang mempengaruhi panjang hari bumi.

Panas matahari bisa mempengaruhi pasang kering laut di bumi, yang bisa mempengaruhi pesatnya perputaran bumi. Bagaimana juga, pasang kering matahari berkekuatan lebih kecil dibanding energi dari bulan, hingga cuma mengganti sedikit style dari bulan.

Perputaran yang makin lamban berikut yang mengakibatkan durasi waktu hari makin memanjang. Dr Uwe Kirscher dari Curtin University mengatakan “beberapa mode perputaran bumi memprediksikan jika durasi waktu hari di bumi bisa lebih cepat di masa silam.” Dr Kirscher mengaitkan jika bukannya skema dari bulan, durasi waktu hari di bumi “makin memanjang dan berhenti sepanjang 19 jam saat sebelum ekstensi itu dijeda.”

Saat bulan dekat sama bumi, “gesekan kopel di antara bumi dan bulan makin menurun karena perputaran bumi yang makin cepat,” sebut Mitchell. Frekwensi dari pasang kering tidak sebanding dengan bumi keseluruhannya, dan ini menghambat transfer energi.

 

By Preston

error: Content is protected !!