Pemerintahan Kota Pontianak, Kalimantantan Barat, kembali lagi menetapkan jam malam sepanjang 14 hari di depan mulai Senin (9/11/2020). Hal tersebut mau tak mau dikerjakan karena masalah Covid-19 di teritori itu yang termasuk masih tinggi.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, hasil pertemuan Team Unit Pekerjaan (Satuan tugas) Covid-19 Kota Pontianak, menyetujui untuk batasi beberapa rutinitas. Salah satunya batasi rutinitas malam hari sampai jam 21.00 WIB.
Semua rutinitas saat malam hari khususnya warung kopi, cafe, rumah makan dan lain-lain, waktu operasinya cuman sampai jam 21.00 WIB.
“Kita akan mempererat pemantauan rutinitas malam hari dengan lakukan penertiban,” kata Edi Rusdi Kamtono pada Senin (9/11/2020).
Ia ngomong, taman-taman yang berada di Kota Pontianak ditutup sesaat sepanjang 14 hari. Taman-taman itu akan disterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan. Sesaat untuk Taman Akcaya yang ada rutinitas perdagangan terbatasi cuman sampai jam 21.00 WIB.
“Aktivitas rutinitas seperti pada GOR tiap minggu yang ramai didatangi, kita tiadakan sepanjang 14 hari di depan,” ucapnya.
Ia menambah, pasar tradisionil akan dikerjakan penyemprotan disinfektan secara periodik. Demikian juga razia masker serta tes swab di beberapa pasar tradisionil. Ia minta warga, baik pedagang serta pengunjung, untuk selalu mengaplikasikan prosedur kesehatan.
Tidak itu saja, pelaksana acara pesta pernikahan harus juga batasi jumlah undangan yang datang. Ketetapannya, maksimal setengah dari kemampuan ruang. Disamping itu, pelaksana mengendalikan secara ketat dengan prosedur kesehatan. Dianya tidak pengin tampil klaster-klaster baru.
“Mereka yang akan mengadakan acara hajatan, kita meminta untuk memberikan laporan ke Satuan tugas Covid-19 kecamatan di tempat,” kata Edi Rusdi Kamtono.
Sekarang ini faksinya tengah menyiapkan pembangunan Satuan tugas Covid-19 tingkat RT/RW. Pekerjaannya menolong mengawasi serta memberikan laporan peristiwa-kejadian di daerahnya semasing berkaitan perubahan Covid-19, terhitung masyarakatnya yang terkena Covid-19. Ini supaya bisa diawasi untuk pemulihan kesehatannya hingga tidak menyebarkan ke yang lain.
“Untuk masyarakat Pontianak yang tidak memiliki kebutuhan yang menekan, sebaiknya masih ada di dalam rumah sebab sepanjang 14 hari di depan faksinya akan menyaksikan adakah pengurangan atau kenaikan masalah,” ucapnya.
Mobilisasi warga, kata Edi, jadi satu antara masalah yang ditemuinya sekarang ini, baik itu mobilisasi antar kabupaten/kota atau antar pulau, karena transportasi udara serta laut sedang berjalan.
“Keinginan kita mereka yang bertandang ke Pontianak tidak bawa virus atau steril di saat penuhi kriteria perjalanan seperti rapid tes atau swab,” ucapnya.